widget

mp3

Senin, 21 Oktober 2013

Rantau Prapat My Hometown (All About My Childhood)

Rantau Prapat? Mungkin nama kota ini asing bagi kebanyakan orang. Wajar saja karena Rantau Prapat hanyalah Sebuah Kota kecil di sumatera utara berjarak hampir 300 km dari medan ibukota propinsi.Berpenduduk Multi etnis mulai dari suku Melayu, Batak, Padang, Jawa, Tionghoa, semua tumplek di Kota yang bener bener kecil ini. Bagaimana tidak dibilang kota kecil kalau hanya butuh waktu gak sampat 2 jam untuk mengelilingi seluruh Kota. 2 jam? well bahkan mungkin lebih singkat lagi. 1 jam? yang bener aja? Coba aja buktiin sendiri! Di Kota ini Gw menghabiskan masa kecil mulai dari umur 2 tahun mungkin hingga umur 14 tahun atau tepatnya ketika pas menginjak kelas 2 smp. ketika masih berumur 2 tahun (saat saat belum mengenal dosa heheheheh) Bapak dan Ibu gw membawa gw hijrah dari kampung halaman mereka di tapanuli utara ke kota yang memilik banyak kenangan masa kecil yang warna warni gedubrak(???) ke kota Rantau Prapat.Seperti kebanyakan orang, mungkin karakter gw banyak terbentuk di kota ini karena gw menghabiskan masa kecil gw disini. Gw anak pertama dan Seingat Gw, dari umur 2 hingga 10 tahun semua terasa manis2 saja layaknya masa kecil yang indah. walaupun gak semuanya indah. Kenapa Gw bilang gak semuanya indah? begini....Orang Tua gw termasuk kalangan ekonomi menengah ke bawah menjurus miskin saat itu, walaupun gak miskin miskin amat tapi setidaknya di lingkungan tempat gw tinggal yang 99% muslim(Ada cerita soal ini, tapi nanti.) keluarga gw termasuk yang paling pas pas an di lingkungan itu. Jalan mesjid namanya. Alm Bapak Gw cuma seorang penarik becak sepeda sementara ibu gw berdagang pakaian seadanya. Kita bertiga (saat itu gw belum punya adik)tinggal di rumah papan yang dibeli orang tua gw dengan semua uang yang mereka miliki plus ditambah pinjaman dari Almarhumah Nenek gw dari pihak Bapak. yang aga menyedihkan, meskipun rumah itu terdiri dari dua pintu( satu rumah tetapi terbagi dua dan bisa dikontrakkan, lokasinya bener bener parah! berdiri tepat disamping parit besar pembuangan sampah, kotoran manusia(dan keluarga gw termasuk yang harus buang hajat disitu karena cm itu satu2nya yang bisa digunakan sebagai wc). bau tidak sedap sudah jadi keseharian yang seiring waktu tidak lagi terasa mengganggu karena sudah terbiasa. Meskipun hidup pas pasan tapi sebagai anak tunggal, gw merasa orang tua gw selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan gw dengan baik. Menurut cerita Mama, masa masa itu setiap bangun pagi gw harus disuguhi pisang goreng dan teh manis kalau saat bangun pisang goreng dan teh manis tidak ada, maka bisa dipastikan gw akan menangis sejadi jadinya( Hhhhh gw lumayan tidak bangga akan hal ini). Alm Bapak Gw setiap pagi buta mendorong becaknya dibantu Mama ke atas(Rumah gw menjorok kebawah sekitar 15 meter dari jalan raya) untuk mencari penumpang dan begitu uang sudah cukup untuk membeli pisang goreng, beliau akan pulang sebelum gw bangun dan pergi lagi menarik becak setelah mengantar pisang goreng tersebut.Awal awal hijrah ke Rantau Prapat, Mama gw cuma sebagai ibu rumah tangga tapi seiiring waktu untuk menaikkan ekonomi keluarga, beliau mulai berdagang pakaian dengan modal awal sisa peninggalan tante gw yang hijrah ke jakarta. dari tante gw ini jugalah rumah di jalan masjid dibeli orang tua gw.untuk menambah nambah penghasilan, rumah disamping yang kosong di kontrakkan kepada satu keluarga jawa yang memiliki dua anak perempuan berusia sekitar 5-6 tahun di atas gw. saat bapak gw menarik becak dan Mama Gw berjualan pakaian, seharian gw dititipkan di keluarga yang baik hati ini(ya mereka sangat baik). jadi gak heran saat kecil gw mahir berbahasa jawa karena keluarga itu selalu menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari hari mereka. Saat kecil, gw masih memiliki sixth sense..Hahh?? ya benar! gw bisa melihat hantu hantu yang memang banyak di rumah itu..Mulai hantu tinggi besar hitam dan jelek, sampai hantu yang panjanggggggggggggggg banget atau yang kecil banget. biasanya kalau gw sedang demam, mereka rajin sekali mengganggu gw walaupun gak fatal ganggunya. paling deketin, terus pas udah deket, menjauh lagi. atau melambai lambai ke gw, macem macem deh. ternyata hantu juga sama kaya manusia, memiliki tingkah polah yang aneh2.tapi menurut gw itu gak terlalu mengganggu sih makanya gw suka ketawa aja kalau ada yang bilang hantu bisa nyelakain manusia. Bullshit! mungkin manusianya panik banget pas liat hantu jadinya ngelakuin hal konyol yang berujung celaka. bisa jadi. di lingkungan jalan masjid gw punya sahabat yang tinggal di seberang jalan rumah gw. anak permpuan namanya nana dan adik laki lakinya bernama rijal. meskipun keluarga muslim dan lumayan berada, mereka bisa menerima gw. bermain di rumahnya, makan atau sekedar memanjat rambutan yang tumbuh di samping rumah mereka.persahabatan gw dengan nana menurut gw sangat unforgettable makanya sampai detik ini gw inget namanya. saat mereka masih tinggal disitu gw cuma bermain dengan mereka. hal ini berubah setelah mereka pindah ketika gw kelas 2 atau kelas 3 sd..lupa.Sedih pasti saat keluarga nana pindah rumah dan jauh dari rumah gw, apalagi saat keluarga jawa yang baik hati tadi juga pindah, lengkap sudah sepinya. tapi gak terlalu lama sih rumah gw sepi, karena selain sudah punya adik saat gw berumur 6 tahun, tante adik mama gw juga tinggal di rumah gw dan ikutan dagang pakaian. gak lama kemudian tante gw yang satu lagi juga tinggal di rumah gw untuk bersekolah karena di kampung sekolah menengah atas jauh dari rumah kakek gw makanya sekalian aja sekolah di kota. apalagi setelah rumah kosong yang ditinggalkan keluarga jawa tadi kemudian dikontrak oleh seorang anak muda yang gw panggil tulang jusmen (tulang=paman). Tulang jusmen ini bekerja di kantor perpajakan, membawa dua orang adik perempuannya yang masih sma. Rame jadinya suasana rumah gw ditambah perekonomian keluarga yang semakin membaik karena dagangan mama berkembang dan bapak juga sudah sedikit naik status dengan tidak lagi menggoes becak. becak dayungnya diganti dengan becak bermotor. tapi se rame ramenya rumah gw, masa iya gw bermain atau berteman dengan om2 dan tante2? akhirnya gw mulai bergaul dengan anak2 sekeliling lingkungan gw yg semuanya beragama muslim. awalnya baik baik saja, tapi seiring waktu, baru terasa bahwa mereka memilik fanatisme buta terhadap agamanya dan yang menyedihkan, hal itu tercipta berkat didikan orang tua mereka yang rata2 memang picik. saat itu keluarga gw belum memilik televisi, padahal gw doyan banget nonton televisi. jadinya gw sering numpang nonton di rumah tetangga2 gw, menonton disini bukan berarti gw duduk manis di dalam rumah mereka, tapi dari jendela. Hiksss...hiksssss. yang lebih miris, gw sering diusir karena dianggap mengotori jendela mereka. segitunya? ya segitunya! kefanatikan muslim dilingkungan gw berimbas dari mulai kerasnya kehidupan yang gw jalanin saat kecil. Dibully ketika bermain nyaris setiap hari gw alami. berkelahi, bukan bermaksud menyombong kalau gw selalu menang menghadapi anak sebaya gw, tapi kemudian setelah menang gw dikeroyok dua atau tiga orang dan akhirnya gw kembali harus rela menerima bully dr mereka. oh ya cerita tentang menumpang nonton lewat jendela td, suatu hari gw pulang menangis setelah diusir gara2 dianggap mengotori jendela rumah tetangga gw, mama gw nanya, kenapa nangis? gw ceritain kalau gw diusir saat sedang asyik2nya nonton. mungkin mama gw merasa terpukul, dengan sedikit memaksakan diri setelah berdiskusi dengan bapak, mereka membeli sebuah televisi hitam putih (kalau ada yang hidup di tahun 80 an mungkin masih inget televisi berkaki 4 dengan penutup geser?? heheheheh). senangnya gw bukan main saat akhirnya punta televisi sendiri. Kelihatannya dari kecil gw emang udah hobby nonton, tulang jusmen yang ngontrak disamping sesekali mengajak gw ke kantornya, dibelakang kantor itu tinggal rekan kerjanya yang memiliki anak sebaya denganku, Daniel namanya. Yang istimewa dari keluarga daniel adalah, mereka memiliki Video player! barang yang masuk kategori mewah di masa itu. hanya ada satu dua keluarga yang memiliki video player dan sudah bisa dianggap keluarga berada apabila memiliki benda yang pada saat itu gw anggap ajaib. Mungkin, saat itulah gw benar benar mulai berkenalan dengan Dunia film (akibat kerap menonton di rumah daniel..bahkan gw rela jalan kaki ke rumahnya yang berjarak sekitar 1 km dari rumahku). serasa memiliki dunia baru yang jauh lebih menyenangkan dari dunia sehari hari yang diisi dengan berkelahi, gw jadi betah dan kerap berlama lama di rumah daniel..kadang malah nginep karena daniel sebaya denganku jadi dia punya teman bermain. Pertama kali menginjakkan kaki di bioskop, kembali atas jasa tulang jusmen. inget banget filmnya film Chuck Norris tapi gw lupa judulnya. Bioskopnya bernama Garuda, terletak di sentral kota rantau prapat. Di bioskop inilah gw bener2 jatuh cinta ama Film. Layar putih, bangku2 bioskop, lampu yang dimatikan saat film akan dimulai, buat gw semua itu benar2 luar biasa..gw benar benar tergila gila akan Film dan bioskop. kalau gw gak salah inget, waktu itu gw sekitar kelas 3 sd. Agak agak aneh memang anak berumur 8 tahun tergila gila akan Film dan bioskop. Imbasnya, gak tanggung2. Gw yang tadinya berprestasi mulai kelas 1 ( seengganya gw selalu menduduki ranking 1,2 atau paling buruk 3), mulai tidaj tertarik dengan pelajaran sekolah. Di otak gw yang ada cuma Nonton, nonton, nonton dan nonton. tapi anak seumur gw mana punya uang untuk beli tiket yang masa itu sekitar 500 hingga 1000 rupiah. tergantung jam tayang dan filmnya (sementara uang saku harian gw cm 100 rupiah). untuk mensiasatinya, gw makin sering ke rumah daniel, tapi jelas berbeda menonton di video player dengan di bioskop, Sensasinya jauhhhhhhhhhhhhhhhhh berbeda. Tapi bagaimana caranya menonton bioskop? tulang jusmen tidak pernah lagi mengajak, mau nonton sendiri, gak punya uang. Di belakang rumah gw tinggal satu keluarga yang anak2nya biasa memulung dan sekali seminggu pengepak datang mengambil hasil pulungan mereka. Gw sering melihat mereka menjual hasil memulungnya jadi gw tau kalau memulung itu bisa menghasilkan Uang. Cling akhirnya gw dapat ide, gw dekati mereka dan minta diajak ikut memulung. mereka tidak keberatan, akhirnya gw mulai jadi pemulung diusia 9 tahun! berjalan kaki sambil membawa bawa karung menyusuri sudut sudut kota rantau prapat sebagai pemulung tidak membuat gw malu. di otak gw cm ada satu tujuan, NONTON! dan tujuan itu membuat semangat gw mengalahkan rasa lelah berjalan dan rasa panas dibakar terik matahari. setiap pulang sekolah, gw selalu ikut dengan para pemulung itu berjalan kesana kemari mencari cari sampah layak jual. masalah mulai datang saat gw bingung harus dimana gw menyimpan hasil pulungan gw? sementara cm sekali seminggu pengepak datang dan lagi memang harus dikumpulin dulu hasil pulungannya agar cukup untuk dijual. kebingungan menyimpan hasil pulungan, gw nekat aja menaruh barang2 bekas itu di belakang rumah.. gak lama, ketahuan juga gw memulung. bukan main marahnya Bapak gw saat itu. Hukuman mulai gw terima( sebelum sebelumnya gw tidak pernah merasakan dihukum) gw inget hukuman gw, bapak menabur bedak di lantai membentuk lingkaran, lalu memukul kedua kaki gw dengan batang jambu biji yang kecil tapi berdampak sangat buruk..perih dan sakit akibat pukulan pukulan itu tidak usah gw ceritakan, yang jelas kedua kaki gw sampai bengkak2 dan membutuhkan 2 atau 3 hari untuk memulihkan bengkaknya. Anehnya, gw tidak jera! gw makin menjadi jadi. tidak lagi sekedar memulung, gw mulai mencuri duit mama. Sebagai pedagang waktu itu dagangan mama mulai berkembang jadi setiap pulang berdagang, duit di tas beliau lumayan banyak atau mungkin sangat banyak untuk ukuran saat itu. gw selalu memilih waktu yang tepat untuk mencuri. maksudnya adalah ketika mama baru sampai di rumah dar berdagang, duit yang banyak itu biasanya belum dihitung dan dibiarkan saja awur awuran didalam tas. saat mama tidak di kamar(tempat beliau menyimpan tasnya) gw mengendap endap dan mencuri beberapa ribu. awalnya aman aman saja, aksi gw berjalan lancar dan imbasnya gw si anak 9 tahun itu bisa ke kota menonton film. rasanya kok ya jadi menyenangkan banget ya mencuri waktu itu. menyenangkan karena gw tidak usah pusing lagi memenuhi hasrat ke bioskop. cukup menanti timing yang tepat, curi uang, berhasil, nonton deh. Semakin sering gw mencuri, semakin sering gw ke bioskop. semakin sering gw ke bioskop, semakin tergila gila akan Film. Sekolah benar benar tidak menarik lagi, mulailah gw mengenal yang namanya bolos. tidak jauh dari sekolahan gw di Sd negri 1, ada perkebunan sawo, kalau tidak ada uang, setiap bolos gw selalu kesitu berkhayal atau sekedar duduk duduk menanti saat pulang sekolah agar bisa pulang ke rumah. tapi kalau ada uang sisa mencuri, gw sering ke kota, berkeliling kota, mampir di rental rental kaset video sekedar membaca baca sinopsis filmnya aja sudah sangat menyenangkan buat gw. atau Berdiri di depan bioskop, memandangi poster poster film bisa bikin Gw betah berlama lama berdiri. Di Rantau Prapat dulu ada 3 bioskop. Garuda, Citra, dan yang terbaru 21(tapi yang ini baru ada setelah gw kelas 6 sd). Addict gw terhadap bioskop makin lama bertambah parah, pengen banget setelah nonton di Garuda,nyambung ke citra. untuk memenuhi keinginan tersebut, jumlah curian gw mulai naik dari sekedar 2 atau 3 ribu menjadi 5 ribu hingga 10 ribu. dan yang paling parah waktu itu pernah 25 ribu. jumlah yang besar pada saat itu apalagi untuk ukuran bocah seumur gw. mungkin sekarang senilai 300 ribu lah. akhirnya lama lama ketahuan juga gw mencuri. Dihukum sudah pasti, tp yang parah ya efek jangka panjangnya. Gw ga bs lagi leluasa mencuri karena Nyokap udah lebih waspada. Selain itu, gw yg dulu disayang banget ama Bapak, sejak saat itu bener bener jadi berjarak. Disamping kelakuan gw yang gak lagi manis kaya dulu, mungkin setelah Adik2 gw lahir, perhatian sudah mulai beralih dari Gw. Akses yang sulit untuk mencuri membuat gw bener2 tersiksa. Gila, disaat gw bener2 kecanduan parah akan Film, akses gw untuk dapet uang dan bisa menonton malah jadi sulit. Apa gw kehilangan akal? ternyata tidak. Memulung cuma sesekali Gw lakuin karena hasilnya juga gak seberapa dan terlalu lama kalau harus dikumpulin dulu baru dijual.bagaimana mungkin gw andelin hasil memulung yang cuma seminggu sekali jadi uang kalau sementara gw pengennya tiap hari ke bioskop? jadi gimana dong caranya bisa tetep nonton? dulu, sebenernya ada aturan kalau orang dewasa membeli satu tiket boleh membawa anak kecil dibawah umur 10 tahun secara gratis. Nah cara itu coba gw terapin, gw berdiri disamping loket penjualan tiket, tiap ada orang dewasa yang beli tiket, gw dengan wajah memelas ngomong, bang (atau kak kalau perempuan) ikut bang? bisa? terkadang ada yang baik hati atau mungkin karena iba, mengajak gw masuk ke bioskop. tapi kebanyakan sih nolak. misal gw 4 hari berturut turut ke bioskop dan minta minta diajak masuk, paling 2 hari yang berhasil. kalau berhasil, senengnya bukan main tapi kalau gagal, gw cuma bisa menelan dan menjaga semangat gw untuk gak nyerah minta diajak di jam penayangan berikutnya. begitulah sedikit kisah masa kecil gw di kota yang juga kecil, Rantau Prapat. Gw gak pernah merasakan sekolah T.K, kelas 1 sd sampai kelas 4 gw jalanin di Sd negri 1 jalan Ahmad yani Rantau Prapat. masuk kelas 5 dengan angan angan ingin memperbaiki sikap dan disiplin di diri gw, gw dipindahin ke perguruan Methodist 2 jalan kuala Rantau Prapat. Lulus dari Sd, Gw masuk Smp negri 3 jalan Kejaksaan Rantau Prapat. nah di kelas 1 smp ini gw mulai kenal Rokok dan ketidak tertarikan gw akan sekolah makin menjadi jadi. Bolos gw jauh lebih banyak dibanding masuk sekolah. Berkelahi,Merokok, judi kecil kecilan dengan teman di belakang sekolah, hampir semua kenakalan ala remaja gw jalanin. Mungkin karena gerah dengan kelakuan Gw, keluarga gw memutuskan saat naik ke kelas 2 smp, gw dipindah ke Medan. Gw inget, tahun 1993 gw resmi mulai ninggalin Hometown gw menuju kota kota yang akan gw ceritain nanti di babak lanjutan kehidupan gw setelah masa kecil. sedikit buat closing, Rantau Prapat buat Gw Kota yang lumayan menyenangkan dan gw pasti akan selalu pulang kesana karena keluarga gw disana. Yang selalu gw kangenin dari Rantau Prapat ya Makanannya..Kolak Dingin, Mie Sop, Mie Rebus, Lontong, Pisang Goreng dan yang paling spesial, Kerang rendang. Mayan Banyak sih sebenernya makanan makanan lain yang juga enak enak tapi gw paling suka ama yg udah gw sebutin diatas. Soal tempat wisata, jangan berharap banyak karena di rantau prapat tempat wisata nyaris atau boleh dibilang tidak ada. Super market aja baru ada sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. tapi bagaimanapun itu, I love my hometown! Ika Bina En Pabolo? semboyan Rantau Prapat. Apa artinya? cari tau aja ndiri..heheheheheh
Sebagian sudut kota Rantau Prapat. Memasuki Kota Rantau Prapat dari arah medan

Simpang Enam, salah satu keunikan Rantau prapat yang punya persimpangan dari enam arah



Suzuya Hotel dan Supermarket. Supermarket pertama di Rantau Prapat


Simpang empat adenya simpang enam kayanya..heheheheh


Beberapa Makanan Favorit Gw Di Rantau Prapat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar